Seperti dijelaskan juru bicara pengadilan di distrik Vereshchaginsky yang mengurus kasus ini, tuntutan yang diajukan tersebut bukan merupakan hal yang serius tetapi hanya sesuatu yang sepele sehingga kasus ini tidak dilanjutkan.
Alhasil, Alexander Ponosov, sang guru yang juga menjabat sebagai kepala sekolah, bebas dari ancaman kurungan penjara di Siberia. Pihak jaksa penuntut akhirnya diberikan waktu 10 hari untuk mengajukan banding karena Microsoft belum memberikan respon atas hasil keputusan pengadilan.
"Saat ini kami libur untuk merayakannya, hal ini (tuntutan-red) tentu sesuatu yang sepele," ujar Ponosov, sepertil dilansir Associated Press dan dikutip detikINET, Jumat (16/2/2007).
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, kasus ini sempat menghebohkan karena mengundang reaksi beberapa orang yang sangat berpengaruh di Rusia. Mereka menganggap gugatan Microsoft seharusnya tidak dilakukan karena software tersebut hanya digunakan untuk keperluan pendidikan di sekolah.
Mantan pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, bahkan sempat mengirim surat kepada pemilik Microsoft Bill Gates agar memberikan kemurahan hati untuk mencabut tuntutan mereka kepada sang guru.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin berpendapat, seharusnya yang menjadi target untuk anti pembajakan adalah pembuat barang bajakan tersebut, dan bukan kepada konsumen.
Sebagai informasi, pemerintah Rusia saat ini sedang berjuang menumpas kasus-kasus pembajakan dalam usahanya untuk bergabung dengan organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization/WTO).
Labels: internet